Bahan Baku Baterai Mobil Listrik Melimpah di Indonesia, Ini Faktanya!

Bahan Baku Baterai Mobil Listrik Melimpah di Indonesia, Ini Faktanya!

Published: April 25, 2024 | Author: INVI

Bahan baku merupakan salah satu komponen paling penting dalam perkembangan industri baterai mobil listrik di seluruh dunia. Indonesia sendiri berpotensi memainkan peran penting dalam kemajuan industri tersebut, yaitu dengan menjadi penyedia utama bahan baku baterai mobil listrik, seperti nikel, kobalt, aluminium, hingga timah.

Pada artikel kali ini, kita akan menyoroti seberapa besar potensi Indonesia sebagai penyedia utama bahan baterai mobil listrik yang mampu mendorong perkembangan industri baterai listrik global.

Nikel: Kekayaan Indonesia yang Tak Terbantahkan

Tahukah Anda bahwa setengah cadangan nikel dunia berada di Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi? Tidak hanya Sulawesi, berdasarkan data yang dihimpun oleh Katadata, Maluku dan Papua juga memiliki cadangan bijih nikel yang tidak kalah melimpah dengan total cadangan masing-masing sebanyak 2,6 miliar ton, 1,4 miliar ton, dan 60 juta ton. 

Pulau dengan Potensi Nikel Terbesar di Indonesia (2020)

Pulau dengan Potensi Nikel Terbesar di Indonesia

Sumber: databoks.katadata.co.id

Adanya fakta tersebut berhasil menobatkan Indonesia sebagai negara penghasil nikel nomor satu sekaligus pemilik cadangan nikel terbesar di seluruh dunia.

Lebih jauh lagi, per Maret 2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) dari 107 badan usaha Indonesia dengan kapasitas produksi nikel sebesar 152.619.780,56 ton selama periode periode 2024-2026. Data ini menunjukkan bahwa nikel menjadi komoditas yang paling banyak diproduksi dibandingkan mineral lainnya, yang membuktikan bahwa potensi nikel di Indonesia sangat melimpah.

Nikel sendiri merupakan bahan baku utama baterai tipe lithium-ion, yaitu baterai sekunder ramah lingkungan yang digunakan untuk baterai mobil listrik, baterai ponsel, sampai baterai mp3 player.

Kobalt: Kunci Penting dalam Baterai Modern

Meskipun tidak sebesar nikel, Indonesia juga dilimpahi cadangan kobalt yang menjadi salah satu bahan baku baterai mobil listrik. Jumlah produksi kobalt yang mencapai 10.000 metrik ton pada tahun 2022 sukses mengantarkan Indonesia menjadi penghasil kobalt terbesar ke-2 di dunia.

Sama seperti nikel, kobalt digunakan dalam pembuatan baterai, khususnya lithium-ion. Selain ramah lingkungan, baterai jenis ini juga memiliki daya tahan yang panjang, yakni hingga  10 tahun.

Aluminium: Potensi Besar yang Harus Dimanfaatkan

Tidak hanya nikel dan kobalt, Indonesia juga memiliki cadangan bauksit sebagai sumber utama produksi aluminium untuk bahan baterai mobil listrik. Tidak tanggung-tanggung, potensi cadangan bauksit sebesar 1 miliar metrik ton kering ini jugalah yang membawa Indonesia menjadi negara ke-6 dengan cadangan bauksit terbesar di dunia.

Alumunium yang terbuat dari bauksit berperan penting dalam pembuatan beberapa jenis baterai, salah satunya ion-lithium atau baterai Li-ion. Baterai ini merupakan salah satu jenis baterai isi ulang (rechargeable battery) sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku baterai mobil listrik.

Timah: Peran Tradisional dalam Industri Baterai

Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berperan sebagai penyedia bahan baterai mobil listrik tidak terbatas hanya pada nikel, kobalt, dan aluminium. Menurut laporan United States Geological Survey (USGS), pada tahun 2023, Indonesia sukses menempati peringkat ke-3 sebagai negara penghasil timah terbesar di dunia dengan estimasi volume produksi sebesar 52 ribu metrik ton.

10 Negara dengan Estimasi Volume Produksi Timah Terbesar Global (2023)

Negara dengan Estimasi Volume Produksi Timah Terbesar Global (2023)

Sumber: databoks.katadata.co.id

Timah memiliki peran penting dalam pembuatan baterai, terutama pada jenis baterai timah-timbal. Baterai ini biasa digunakan untuk menyediakan arus tinggi saat proses starter atau menyalakan mesin kendaraan.

Potensi Indonesia dalam Industri Baterai Listrik Global

Potensi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri baterai listrik global memberikan dampak yang besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Pertama, dampak ekonomi. Kemajuan industri baterai listrik berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meningkatnya tingkat investasi dalam infrastruktur, penelitian, dan produksi baterai dapat membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan produktivitas. Selain itu, kegiatan ekspor bahan baku dan produk jadi baterai mobil listrik juga dapat menambah pendapatan negara serta mengurangi defisit perdagangan.

Kedua, dampak sosial. Potensi ini ditandai dengan adanya penciptaan lapangan kerja baru, mulai dari penambangan bahan baku, produksi, hingga distribusi baterai. Meningkatnya lapangan kerja juga berpotensi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, terutama untuk masyarakat lokal di daerah-daerah dengan sumber daya alam yang melimpah.

Ketiga, dampak lingkungan. Pemanfaatan baterai mobil listrik sebagai sumber energi  ramah lingkungan dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Selain itu, perkembangan industri baterai mobil listrik juga menghadirkan tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk aspek penambangan yang berkelanjutan dan upaya pengurangan dampak lingkungan dari proses produksi.

Lebih jauh lagi, menurut proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), industri baterai mobil listrik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun ke depan. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak pada meningkatnya permintaan bahan baku baterai, sehingga mampu memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperbesar perannya di pasar global.

Itu dia pembahasan tentang seberapa besar peran dan potensi Indonesia dalam industri bahan baterai mobil listrik global. Tidak hanya pemerintah, INVI juga turut serta dalam pemanfaatan bahan baku ini melalui penyediaan kendaraan listrik (EV) dan charger listrik di Indonesia. Masyarakat juga diharapkan dapat mengembangkan industri baterai listrik yang berkelanjutan dengan cara memanfaatkan dan mengapresiasi sumber daya alam negara ini untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan ramah lingkungan.